26Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata
yang merayap di bumi." 27Maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 28Allah
memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan
atas segala binatang yang merayap di bumi.”
Kejadian
1:26-28
20Ada itu melahirkan Yabal; dialah yang menjadi bapa orang
yang diam dalam kemah dan memelihara ternak. 21Nama adiknya
ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan
suling. 22Zila juga melahirkan anak, yakni Tubal-Kain, bapa semua
tukang tembaga dan tukang besi. Adik perempuan Tubal-Kain ialah Naama.
Kejadian 4:20-22
Yang pertama tahu tentang minat bakat
anak biasanya adalah orang tua. Adalah suatu berkat dan anugerah yang
besar untuk boleh menyaksikan penemuan minat bakat anak. Maka langkah
pertama bagi orang tua adalah untuk membuka wawasan diri mengenai kemungkinan
minat bakat anak akan boleh menjadi apa saja. Misalkan jika anak mulai
mencoret-coret kertas dengan garis-garis yang menimbulkan sensasi gambar seni,
maka ini bukan berarti anak pasti akan menjadi pelukis. Mungkin anak
nantinya bisa jadi pelukis. Tetapi masih ada begitu banyak kemungkinan
lain. Misalnya saja, anak mungkin bisa menjadi arsitek, atau desainer
interior, atau illustrator buku, atau desainer grafis, atau desainer fashion,
atau kurator karya seni, atau fotografer, atau desainer produk, atau bahkan
profesi lain yang tidak secara langsung meutilisasi keahlian menggambar ataupun
melukis. Atau ketika anak terlihat sangat aktif kesana kemari dan tidak
suka duduk membaca buku, maka ini bukan berarti anak tidak punya bakat apapun
atau anak tidak pandai.
Tetapi justru ada kemungkinan anak memiliki kemampuan fisik yang baik, dimana anak bisa menjadi atlet atau olahragawan jenis olah raga tertentu. Misal anak terlihat suka bicara, pandai bermain kata-kata, tulisannya sangat terstruktur, maka belum tentu anak akan menjadi ahli bahasa semata. Tetapi ada banyak juga kemungkinan profesi lain seperti anak bisa menjadi ahli hukum, atau menjadi penulis novel, atau ahli budaya, atau ahli sosial, atau menjadi pembicara, atau motivator, atau penerjemah, dan lain-lain. Misal anak terlihat suka musik, sensitive terhadap melodi, beat, ritme, maka belum tentu anak akan menjadi musikus. Bisa juga anak akan menjadi ahli terapi psikologi melalui musik, atau menjadi pebisnis alat musik, atau menjadi produser album musik, atau menjadi ahli teknologi penghasil alat musik elektronik, atau menjadi ahli akustik gedung, atau menjadi ahli komposisi musik dalam suatu film atau video games, atau memang bisa menjadi pemusik handal seperti Luciano Pavarotti misalnya, atau menjadi seperti Jimi Hendrix dengan permainan gitar yang hebat, atau menjadi seperti Itzhak Perlman sang ahli biola kenaaman, dan seterusnya.
Tetapi justru ada kemungkinan anak memiliki kemampuan fisik yang baik, dimana anak bisa menjadi atlet atau olahragawan jenis olah raga tertentu. Misal anak terlihat suka bicara, pandai bermain kata-kata, tulisannya sangat terstruktur, maka belum tentu anak akan menjadi ahli bahasa semata. Tetapi ada banyak juga kemungkinan profesi lain seperti anak bisa menjadi ahli hukum, atau menjadi penulis novel, atau ahli budaya, atau ahli sosial, atau menjadi pembicara, atau motivator, atau penerjemah, dan lain-lain. Misal anak terlihat suka musik, sensitive terhadap melodi, beat, ritme, maka belum tentu anak akan menjadi musikus. Bisa juga anak akan menjadi ahli terapi psikologi melalui musik, atau menjadi pebisnis alat musik, atau menjadi produser album musik, atau menjadi ahli teknologi penghasil alat musik elektronik, atau menjadi ahli akustik gedung, atau menjadi ahli komposisi musik dalam suatu film atau video games, atau memang bisa menjadi pemusik handal seperti Luciano Pavarotti misalnya, atau menjadi seperti Jimi Hendrix dengan permainan gitar yang hebat, atau menjadi seperti Itzhak Perlman sang ahli biola kenaaman, dan seterusnya.
Setelah
wawasan dibuka lebih luas, langkah berikutnya adalah bukan menyempitkan fokus
kepada profesi favorit yang dianggap paling bagus untuk mendatangkan kekayaan
atau kuasa atau ketenaran. Tetapi langkah penting berikutnya adalah
menumbuhkembangkan bakat itu pada dirinya sendiri. Misal kemampuan fisik,
maka kekuatan otot dan olah tubuh perlu dipelihara dan ditumbuhkan terus misal
bagaimana memperkuat kaki, tangan, tubuh bagian atas, tubuh bagian bawah,
sembari mulai diperkenalkan kepada jenis-jenis olah raga yang ada. Minat
dan bakat anak akan semakin kelihatan ketika anak mulai diperkenalkan kepada
bentuk-bentuk olah raga yang baku,
misal sepak bola, atau bola basket, atau badminton, atau tenis, dan lain-lain.
Misal anak menunjukkan kecenderungan ketrampilan menggunakan alat gambar dan
terlihat sangat antusias dalam mengolah bentuk dalam dua dimensi di atas
kertas, maka orang tua bisa mulai memperkenalkan kepada model-model formasi dan
olah bentuk dalam bentuk yang lebih konkrit, misal gambar binatang, gambar
orang, gambar objek benda sekitar, gambar tanaman. Atau anak juga bisa
dikenalkan kepada media gambar yang lain, misal mulai dikenalkan ke warna,
berbagai macam jenis kertas, jenis-jenis alat gambar seperti cat air, atau
pensil warna, atau pastel, dan lain sebagainya. Atau anak juga bisa mulai
diperkenalkan kepada komposisi, proporsi, bentuk dasar dan kombinasi, teknik
mengarsir, kontras, laras, harmoni, simetri, asimetri, dan lain-lain. Demikian
minat dan bakat anak akan juga semakin kelihatan ketika anak mulai
diperlihatkan kemungkinan-kemungkinan hasil karya yang meutilisasi keahlian
olah bentuk dan manipulasi dua dimensi ataupun tiga dimensi beserta kombinasi
warna yang beragam.
Hal
yang dibicarakan di atas adalah ilustrasi dan kemungkinan yang bisa dicapai
dari semua minat bakat atau potensi-potensi yang ada dalam diri anak. Yang
penting adalah orang tua tidak justru mematikan minat bakat tersebut.
Langkah paling mematikan untuk minat bakat anak adalah ketika orang tua
memaksakan untuk memfokuskan hanya kepada profesi-profesi favorit saja. Maka
sebelum minat bakat tersebut dapat bertumbuh dengan baik, sudah di”karbit”
untuk dipaksa menjadi sesuatu yang terlalu sempit. Maka ketika mencapai
titik yang tidak bisa kembali, anak akan kesulitan untuk mengembangkan minat
bakatnya dengan lebih luas. Maka langkah berikutnya yang sangat sangat
kritikal adalah membiarkan anak memiliki waktu bermain yang sebanyak-banyaknya
untuk anak boleh mengeksplorasi minat bakat mereka dengan lebih luas. Tetapi
bermain di sini perlu diperhatikan untuk memberikan batasan yang serius untuk
jenis game elektronik. Tetapi justru berikan keleluasaan untuk anak
bermain secara interaktif yang bukan elektronik. Bermain di alam, bermain
dengan permainan konvensional, bermain yang menggerakkan tubuh, bermain yang
menantang kemampuan berpikir, dan lain sebagainya.
Dan
langkah yang terakhir yang paling penting, lebih penting dari semua langkah
yang lain, adalah menyerahkan anak kepada Tuhan. Tuhan yang menjadikan
anak kita. Tuhan yang punya rencana untuk anak kita. Maka kita
menyerahkan anak ke tangan Tuhan untuk dibentuk sesuai dengan rencana dan
kehendak Tuhan yang mulia. Dengan demikian kita berkolaborasi dengan
Tuhan yang Mahabesar, yang menciptakan langit dan bumi, yang Mahabaik, yang
jauh lebih tahu dari kita semua rahasia dunia dan semua rahasia serta potensi
yang dimiliki anak-anak kita. Maka percayalah bahwa anak kita pasti akan
menjadi baik dan berguna sesuai dengan rencanaNya.
No comments:
Post a Comment